SEGITIGA EXPOSURE
Pada dasarnya, fotografi adalah teknik merekam gambar dengan bantuan cahaya menggunakan media kamera. bagus tidaknya suatu gambar yang direkam tidak hanya berasal dari teknologi kamera, teknik pengambilan gambar, tetapi yang lebih penting adalah pengaturan intensitas cahaya yang masuk ke media gambar (sensor kamera).
Jika mengambil gambar menggunakan kamera digital dengan mode auto, intensitas cahaya yang masuk ke kamera secara otomatis akan diatur oleh kamera itu sendiri. Keuntungannya, fotografer tidak perlu repot pelakukan pengaturan, tinggal menekan tombol rana/sutter. Dalam kondisi tertentu kamera sdh diset otomatis mengaktifkan lampu flash, walaupun waktu pengambilan gambar siang hari, akibatnya gambar yang dihasilkan kurang kurang bagus.
Jika memiliki kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR), sebaiknya lebih sering menggunakan mode Manual (M), untuk meningkatkan kemampuan fotografinya. Tulisan ini dikembangkan berdasarkan pengalaman penulis yang juga penghobi dan juga mengajar fotografi di salah satu sekolah di Bali Timur. Penulis ingin berbagi pengalaman bagaimana mengenal fungsi dasar dan mengatur pencahayaan pada Kamera DSLR.
Dalam fotografi, ada istilah yang disebut dengan Exsposure Triangle (Segitiga Exposure). Terdiri dari Sutter Speed, ISO dan Aperture (diafragma).
Sutter Speed (Canon: exposure time) disebut juga dengan kecepatan rana, atau kecepatan tertutupnya jendela rana. Semakin cepat tertutup, cahaya yang masuk semakin sedikit, sehingga gambar yang dihasilkan semakin gelap.
Pada kamera, sutter speed diatur menggunakan scroll kanan untuk menambah kecepatan, dan scroll kiri untuk mengurangi kecepatan.
Pada kamera, sutter speed diatur menggunakan scroll kanan untuk menambah kecepatan, dan scroll kiri untuk mengurangi kecepatan.
sutter speed juga digunakan untuk mengambil gambar bergerak agar menjadi lebih diam tanpa blur.
ISO adalah sensitivitas sensor kamera dalam menerima cahaya. Sensitivitas kamera ditunjukkan oleh angka ISO.
Semakin besar angka ISO, semakin sensitif sensor, jadi semakin banyak cahaya yang ditangkap.
Aperture (Canon: F-Stop) disebut juga diafragma, adalah bilah jendela terletak pada lensa yang berfungsi sebagai pengatuh intensitas cahaya dan kedalaman gambar (Depth of Field).
Semakin kecil angka yang ditampilkan, maka semakin besar bukaan jendela diafragma pada lensa, sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
Penggunaan Aperture juga berpengaruh pada Depth of Field.
Komentar
Posting Komentar